Wamena | Menyikapi maraknya aksi demo di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan yang kadang berujung anarkis, sejumlah tokoh kepala suku se-Kabupaten Jayawijaya sepakat menolak unjuk rasa, Selasa (18/07/2023).
Komitmen dan seruan ini ditujukan dalam deklarasi bersama kepala suku se-Kabupaten Jayawijaya dalam rangka menolak adanya unjuk rasa yang diinisiasi oleh Kodim 1702/JWY.
Dalam deklarasi tersebut berisikan komitmen untuk menolak dengan tegas setiap aksi unjuk rasa, senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban serta kondusivitas Kabupaten Jayawijaya sebagai kota yang aman. Menanamkan rasa memiliki Kabupaten Jayawijaya agar terhindar dari tindakan yang dapat merugikan kita semua
Dituturkan Alex Doga, jangan terpengaruh dengan hal-hal yang negatif, tetaplah bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat lembah baliem untuk tetap tenang dan fokus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,” ucapnya.
Sementara itu perwakilan tokoh adat se-Kabupaten Kayawijaya Hengki Aselo menambahkan, kepada seluruh masyarakat se-Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan agar tetap tenang, jangan terpengaruh dengan tindakan yang negatif dan merugikan kita semua.
“Tetaplah bekerja untuk kehidupan sehari-hari, jangan terpengaruh oleh siapapun untuk aksi anarkis dan terjadi hal-hal yg dapat merugikan kita semua masyarakat di Kabupaten Jayawijaya,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar